KELAS 6
SEMESTER 1
Makhluk
Hidup dan Lingkungannya
A. Ciri Khusus Hewan dan Lingkungan
Hidupnya
Perhatikan ciri fisik atau bagian-bagian
tubuh, tingkah laku dan kebiasaan semua hewan-hewan itu! Hewan-hewan tersebut
memiliki ciri fisik, tingkah laku dan kebiasaan yang berbeda satu dengan yang
lain. Gigi yang dimiliki hewan pemakan daging umumnya runcing. Kaki unggas yang
hidup di air berbeda dengan unggas yang hidup di darat. Paruh burung pemakan
biji berbeda dengan paruh burung pemakan daging. Selain ciri fisik, hewan-hewan
memiliki ciri khusus yang hanya dimiliki hewan tersebut. Misalnya kelelawar mengeluarkan
bunyi berfrekuensi tinggi untuk menentukan letak mangsanya, indra penciuman
ular yang tajam, serta elang yang dapat melihat mangsanya dari jarak satu
kilometer. Beberapa hewan yang memiliki ciri khusus yaitu :
1. Elang adalah
salah satu burung pemakan daging. Ciri khusus burung elang yaitu memiliki indra
penglihatan yang tajam dan mampu terbang hingga ribuan meter. Mata elang
bersudut pandang 300 derajat dan mampu memperbesar penampakan benda enam hingga
delapan kali dari penampakan awalnya. Pada ketinggian 4.300 meter, elang dapat
melihat 30.000 hektar daerah di sekelilingnya. Pada ketinggian 1.500 meter,
elang dapat melihat gerakan atau perbedaan warna benda untuk menentu-kan letak
mangsanya. Elang memiliki banyak sekali sel kerucut yang peka cahaya pada
retina matanya. Sel-sel tersebut mengumpulkan cahaya dan mengirimkannya ke
otak. Sebagai perbandingan, jumlah sel kerucut mata manusia tidak sebanyak yang
dimiliki elang.
Gambar 1.1 Elang.
2. Kelelawar
merupakan satu-satunya jenis hewan mamalia yang dapat terbang dengan
menggunakan sayapnya. Seperti yang kita ketahui, kelelawar mencari makan pada
malam hari. Kelelawar mencari makan saat malam hari karena kelelawar sangat
sensitif terhadap dehidrasi (kekurangan air). Oleh karena itu habitat atau
tempat tinggal kelelawar biasanya di gua-gua, alam terbuka, atau di pepohonan.
Jika siang hari kelelawar akan tidur dengan bergelantung terbalik.
Kelelawar
mempunyai penglihatan yang baik. Selain itu kelelawar lebih mengandalkan pada
suaranya yang nyaring untuk menuntunnya terbang. Ia mengeluarkan bunyi dengan
frekuensi sangat tinggi, di atas frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia.
Bunyi ini tidak dapat didengar oleh manusia. Bunyi ini dinamakan ultrasonik.
Getaran bunyi ini mempunyai frekuensi antara 25.000–50.000 Hz. Bunyi ultrasonik
ini akan menabrak suatu objek atau benda. Kemudian getaran suara ini memantul
kembali, dan ditangkap telinga kelelawar yang berfungsi sebagai radar. Proses
ini hanya membutuhkan waktu sepersepuluh detik, cukup bagi kelelawar untuk
mengetahui apa yang ada di depannya, ke mana arahnya dan berapa kecepatannya.
Saat terbang, kelelawar mengeluarkan 5 sampai 20 getaran bunyi setiap detik.
Namun, bila menemukan mangsa maka getaran bunyi yang dikeluarkan dapat mencapai
100 getaran setiap detik. Oleh karena itu kelelawar dapat terbang dengan cepat
dan lincah tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya. Selain itu kelelawar juga
dapat mendeteksi keberadaan mangsanya dengan cepat.
Gambar 1.2 Kelelawar.
3. Laba-laba, berjalan pada permukaan
langit-langit merupakan keahlian hebat yang dimiliki seekor laba-laba. Para
ahli telah meneliti bahwa pada bagian bawah telapak kaki laba-laba terdapat
serangkaian rambut-rambut panjang (setae). Di bagian permukaan ujung
bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh
rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk
segitiga. Adanya rambut pada telapak kaki ini menyebabkan gaya tarik-menarik
dengan dinding. Umumnya laba-laba mempunyai bisa atau racun untuk melumpuhkan
mangsanya. Letak sepasang kelenjar bisa di depan thoraks dan disuntikkan
melalui ujung cakarnya. Kekuatan bisa laba-laba tergantung pada jenis dan
ukuran laba-laba. Umumnya, bisa laba-laba hanya mematikan serangga dan hewan
vertebrata kecil.
Gambar 1.3 Laba-laba
4. Ular
merupakan jenis hewan reptil yang memiliki kepekaan dalam mencium bau. Dengan
kemampuan penciumannya yang tajam, ular mampu mendeteksi letak mangsanya. Hal
ini disebabkan oleh organ khusus penciuman yang dimilikinya, yaitu organ Jacobson.
Namun organ ini disesuaikan dengan nama penemu organ ini yaitu L.L.
Jacobson, ilmuwan asal Denmark). Organ Jacobson terdiri atas dua lubang di
langit-langit mulutnya dan dilapisi reseptor kimia yang mampu mendeteksi bau.
Pada saat melacak seekor mangsa, ular mencari bau mangsanya (berupa gas). Ini
dilakukan dengan cara menjulurkan lidahnya keluar masuk dengan cepat. Gas
tersebut akan larut dalam air liur ular dan akan dibawa ke organ Jacobson.
Dengan demikian ular dapat mengenali arah dan letak mangsanya dengan mengikuti
baunya.
Gambar 1.4 Ular.
5. Cicak memiliki
keistimewaan yaitu ia akan memutuskan ekornya jika merasa terancam. Ekor yang
terputus ini akan tetap bergerak-gerak sehingga dapat mengalihkan perhatian
musuhnya. Pada saat itulah cicak akan menyelamatkan diri. Cicak tidak akan mati
meskipun ekornya terputus. Ekor cicak akan tumbuh kembali, meskipun tidak
sepanjang ekor semula. Tindakan cicak memutuskan ekornya ini dinamakan ototomi.
Contoh hewan lain yang juga memiliki kemampuan ototomi adalah kadal.
Keistimewaan lain yang dimiliki cicak adalah ia dapat merayap di dinding,
bahkan di atas langit-langit rumah. Hal ini karena cicak memiliki perekat di
telapak kakinya. Perekat pada kaki cicak menyerupai rambut yang lengket.
6. Bebek tergolong
unggas. Bebek memiliki kelebihan yaitu dapat berenang. Hal ini karena bebek
memiliki selaput pada jari-jari kakinya. Jika kamu mempunyai bebek di rumah,
coba perhatikan kakinya dan bandingkan dengan kaki ayam. Bebek juga memilik
ciri khusus lainnya, yaitu bentuk paruhnya. Bentuk paruh ini memungkinkan bebek
dapat mencari makan di tempat berlumpur. Bulu bebek tidak basah saat terkena
air. Hal ini karena bulu bebek dilapisi zat lilin. Zat lilin bersifat kedap air
atau tidak tembus air.
Gambar
1.5 Kaki bebek dan paruh bebek
B. Ciri Khusus Beberapa Tumbuhan
Tumbuhann itu memberikan kesejukan dan keindahan. Selain itu
tumbuhan juga menghasilkanbgas oksigen yang kita perlukan saat bernapas.
Tumbuhan yang hidup di air antara lain teratai dan eceng gondok. Sekarang coba
kamu amati tumbuhan yang hidup di tempat yang kekurangan atau sedikit air,
misalnya di padang pasir atau daerah gurun. Tumbuhan yang hidup di tempat yang
kekurangan air antara lain kaktus, tundra, dan kurma. Tumbuhan yang hidup di
perairan mengeluarkan air melalui penguapan. Pengeluaran air dari tubuhnya
sangat penting untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan yang hidup di perairan
memiliki daun yang tipis dan lebar untuk mempercepat proses penguapan.
Sebaliknya, kaktus memiliki batang yang tebal. Hal ini untuk mengurangi
penguapan air dari dalam tubuhnya. Dengan demikian tumbuhan tersebut tidak
kekurangan air untuk membuat zat makanannya. Berikut ini adalah tumbuhan yang
memiliki ciri khusus.
1. Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar
dalam tanah. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya
meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan
berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk
tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga
dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. Batang yang menggelembung
pada eceng gondok merupakan rongga udara yang berfungsi untuk mengapung di air.
Daunnya yang lebar dan licin berfungsi untuk mempercepat penguapan dan daunnya
tidak basah jika terkena air. Gambar 1.6 Eceng gondok.
2.
2. Kaktus mempunyai akar menyebar di daerah luas tepat di bawah permukaan
tanah. Air dibawa ke atas melalui akar ke batang tanaman yang bertugas
menyimpan air. Kaktus biasa menyimpan air di batangnya. Setelah hujan turun,
batangnya menggembung penuh air. Gelembung air tersebut dijadikan cadangan air
sampai dengan musim hujan berikutnya. Tinggi sebuah pohon kaktus bisa mencapai
18 meter. Umumnya, tumbuhan di daerah gurun memiliki daun yang kecil atau
bahkan tidak berdaun, sehingga sangat sedikit air yang menguap.
Gambar 1.7 Pohon kaktus.
3. Kantong semar memiliki ciri khusus yaitu memakan serangga. Bunga
kantong semar indah. Kantong pada bunga ini berisi nektar (cairan manis bahan pembuat
madu). Inilah yang menarik serangga sehingga hinggap di atasnya. Bibir kantong
ini licin sehingga serangga akan terpeleset dan jatuh ke dalam cairan yang
terletak di bawah kantong. Cairan inilah yang menghancurkan tubuh serangga.
Selanjutnya daun akan menyerap zat makanan dari tubuh serangga tersebut.
Gambar 1.8 Tumbuhan kantong semar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar