Minggu, 01 Juli 2012

IPA


KELAS 6 SEMESTER 1
Makhluk Hidup dan Lingkungannya

  A.   Ciri Khusus Hewan dan Lingkungan Hidupnya 
      Perhatikan ciri fisik atau bagian-bagian tubuh, tingkah laku dan kebiasaan semua hewan-hewan itu! Hewan-hewan tersebut memiliki ciri fisik, tingkah laku dan kebiasaan yang berbeda satu dengan yang lain. Gigi yang dimiliki hewan pemakan daging umumnya runcing. Kaki unggas yang hidup di air berbeda dengan unggas yang hidup di darat. Paruh burung pemakan biji berbeda dengan paruh burung pemakan daging. Selain ciri fisik, hewan-hewan memiliki ciri khusus yang hanya dimiliki hewan tersebut. Misalnya kelelawar mengeluarkan bunyi berfrekuensi tinggi untuk menentukan letak mangsanya, indra penciuman ular yang tajam, serta elang yang dapat melihat mangsanya dari jarak satu kilometer. Beberapa hewan yang memiliki ciri khusus yaitu : 

    1.   Elang adalah salah satu burung pemakan daging. Ciri khusus burung elang yaitu memiliki indra penglihatan yang tajam dan mampu terbang hingga ribuan meter. Mata elang bersudut pandang 300 derajat dan mampu memperbesar penampakan benda enam hingga delapan kali dari penampakan awalnya. Pada ketinggian 4.300 meter, elang dapat melihat 30.000 hektar daerah di sekelilingnya. Pada ketinggian 1.500 meter, elang dapat melihat gerakan atau perbedaan warna benda untuk menentu-kan letak mangsanya. Elang memiliki banyak sekali sel kerucut yang peka cahaya pada retina matanya. Sel-sel tersebut mengumpulkan cahaya dan mengirimkannya ke otak. Sebagai perbandingan, jumlah sel kerucut mata manusia tidak sebanyak yang dimiliki elang.
  Gambar 1.1 Elang. 
2. Kelelawar merupakan satu-satunya jenis hewan mamalia yang dapat terbang dengan menggunakan sayapnya. Seperti yang kita ketahui, kelelawar mencari makan pada malam hari. Kelelawar mencari makan saat malam hari karena kelelawar sangat sensitif terhadap dehidrasi (kekurangan air). Oleh karena itu habitat atau tempat tinggal kelelawar biasanya di gua-gua, alam terbuka, atau di pepohonan. Jika siang hari kelelawar akan tidur dengan bergelantung terbalik.
Kelelawar mempunyai penglihatan yang baik. Selain itu kelelawar lebih mengandalkan pada suaranya yang nyaring untuk menuntunnya terbang. Ia mengeluarkan bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, di atas frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia. Bunyi ini tidak dapat didengar oleh manusia. Bunyi ini dinamakan ultrasonik. Getaran bunyi ini mempunyai frekuensi antara 25.000–50.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini akan menabrak suatu objek atau benda. Kemudian getaran suara ini memantul kembali, dan ditangkap telinga kelelawar yang berfungsi sebagai radar. Proses ini hanya membutuhkan waktu sepersepuluh detik, cukup bagi kelelawar untuk mengetahui apa yang ada di depannya, ke mana arahnya dan berapa kecepatannya. Saat terbang, kelelawar mengeluarkan 5 sampai 20 getaran bunyi setiap detik. Namun, bila menemukan mangsa maka getaran bunyi yang dikeluarkan dapat mencapai 100 getaran setiap detik. Oleh karena itu kelelawar dapat terbang dengan cepat dan lincah tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya. Selain itu kelelawar juga dapat mendeteksi keberadaan mangsanya dengan cepat.
  Gambar 1.2 Kelelawar.
3.    Laba-laba, berjalan pada permukaan langit-langit merupakan keahlian hebat yang dimiliki seekor laba-laba. Para ahli telah meneliti bahwa pada bagian bawah telapak kaki laba-laba terdapat serangkaian rambut-rambut panjang (setae). Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga. Adanya rambut pada telapak kaki ini menyebabkan gaya tarik-menarik dengan dinding. Umumnya laba-laba mempunyai bisa atau racun untuk melumpuhkan mangsanya. Letak sepasang kelenjar bisa di depan thoraks dan disuntikkan melalui ujung cakarnya. Kekuatan bisa laba-laba tergantung pada jenis dan ukuran laba-laba. Umumnya, bisa laba-laba hanya mematikan serangga dan hewan vertebrata kecil.
Gambar 1.3 Laba-laba
4.   Ular merupakan jenis hewan reptil yang memiliki kepekaan dalam mencium bau. Dengan kemampuan penciumannya yang tajam, ular mampu mendeteksi letak mangsanya. Hal ini disebabkan oleh organ khusus penciuman yang dimilikinya, yaitu organ Jacobson. Namun organ ini disesuaikan dengan nama penemu organ ini yaitu L.L. Jacobson, ilmuwan asal Denmark). Organ Jacobson terdiri atas dua lubang di langit-langit mulutnya dan dilapisi reseptor kimia yang mampu mendeteksi bau. Pada saat melacak seekor mangsa, ular mencari bau mangsanya (berupa gas). Ini dilakukan dengan cara menjulurkan lidahnya keluar masuk dengan cepat. Gas tersebut akan larut dalam air liur ular dan akan dibawa ke organ Jacobson. Dengan demikian ular dapat mengenali arah dan letak mangsanya dengan mengikuti baunya.
 Gambar 1.4 Ular.
5. Cicak memiliki keistimewaan yaitu ia akan memutuskan ekornya jika merasa terancam. Ekor yang terputus ini akan tetap bergerak-gerak sehingga dapat mengalihkan perhatian musuhnya. Pada saat itulah cicak akan menyelamatkan diri. Cicak tidak akan mati meskipun ekornya terputus. Ekor cicak akan tumbuh kembali, meskipun tidak sepanjang ekor semula. Tindakan cicak memutuskan ekornya ini dinamakan ototomi. Contoh hewan lain yang juga memiliki kemampuan ototomi adalah kadal. Keistimewaan lain yang dimiliki cicak adalah ia dapat merayap di dinding, bahkan di atas langit-langit rumah. Hal ini karena cicak memiliki perekat di telapak kakinya. Perekat pada kaki cicak menyerupai rambut yang lengket.
6.    Bebek tergolong unggas. Bebek memiliki kelebihan yaitu dapat berenang. Hal ini karena bebek memiliki selaput pada jari-jari kakinya. Jika kamu mempunyai bebek di rumah, coba perhatikan kakinya dan bandingkan dengan kaki ayam. Bebek juga memilik ciri khusus lainnya, yaitu bentuk paruhnya. Bentuk paruh ini memungkinkan bebek dapat mencari makan di tempat berlumpur. Bulu bebek tidak basah saat terkena air. Hal ini karena bulu bebek dilapisi zat lilin. Zat lilin bersifat kedap air atau tidak tembus air.
 Gambar 1.5 Kaki bebek dan paruh bebek

  B.   Ciri Khusus Beberapa Tumbuhan
Tumbuhann itu memberikan kesejukan dan keindahan. Selain itu tumbuhan juga menghasilkanbgas oksigen yang kita perlukan saat bernapas. Tumbuhan yang hidup di air antara lain teratai dan eceng gondok. Sekarang coba kamu amati tumbuhan yang hidup di tempat yang kekurangan atau sedikit air, misalnya di padang pasir atau daerah gurun. Tumbuhan yang hidup di tempat yang kekurangan air antara lain kaktus, tundra, dan kurma. Tumbuhan yang hidup di perairan mengeluarkan air melalui penguapan. Pengeluaran air dari tubuhnya sangat penting untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan yang hidup di perairan memiliki daun yang tipis dan lebar untuk mempercepat proses penguapan. Sebaliknya, kaktus memiliki batang yang tebal. Hal ini untuk mengurangi penguapan air dari dalam tubuhnya. Dengan demikian tumbuhan tersebut tidak kekurangan air untuk membuat zat makanannya. Berikut ini adalah tumbuhan yang memiliki ciri khusus.  
1.   Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. Batang yang menggelembung pada eceng gondok merupakan rongga udara yang berfungsi untuk mengapung di air. Daunnya yang lebar dan licin berfungsi untuk mempercepat penguapan dan daunnya tidak basah jika terkena air.   Gambar 1.6 Eceng gondok.
2.  2. Kaktus mempunyai akar menyebar di daerah luas tepat di bawah permukaan tanah. Air dibawa ke atas melalui akar ke batang tanaman yang bertugas menyimpan air. Kaktus biasa menyimpan air di batangnya. Setelah hujan turun, batangnya menggembung penuh air. Gelembung air tersebut dijadikan cadangan air sampai dengan musim hujan berikutnya. Tinggi sebuah pohon kaktus bisa mencapai 18 meter. Umumnya, tumbuhan di daerah gurun memiliki daun yang kecil atau bahkan tidak berdaun, sehingga sangat sedikit air yang menguap.
 Gambar 1.7 Pohon kaktus.
    3.  Kantong semar memiliki ciri khusus yaitu memakan serangga. Bunga kantong semar indah. Kantong pada bunga ini berisi nektar (cairan manis bahan pembuat madu). Inilah yang menarik serangga sehingga hinggap di atasnya. Bibir kantong ini licin sehingga serangga akan terpeleset dan jatuh ke dalam cairan yang terletak di bawah kantong. Cairan inilah yang menghancurkan tubuh serangga. Selanjutnya daun akan menyerap zat makanan dari tubuh serangga tersebut.
 Gambar 1.8 Tumbuhan kantong semar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar